aboutsummaryrefslogtreecommitdiffstats
path: root/docs/installer/id/setupBootloader.xml
diff options
context:
space:
mode:
Diffstat (limited to 'docs/installer/id/setupBootloader.xml')
-rw-r--r--docs/installer/id/setupBootloader.xml118
1 files changed, 71 insertions, 47 deletions
diff --git a/docs/installer/id/setupBootloader.xml b/docs/installer/id/setupBootloader.xml
index 09b7ebe1..9c03ec33 100644
--- a/docs/installer/id/setupBootloader.xml
+++ b/docs/installer/id/setupBootloader.xml
@@ -1,95 +1,119 @@
<?xml version='1.0' encoding='utf-8'?><section xmlns="http://docbook.org/ns/docbook" xmlns:ns5="http://www.w3.org/1999/xhtml" xmlns:ns42="http://www.w3.org/1998/Math/MathML" xmlns:ns4="http://www.w3.org/1999/xlink" xmlns:ns3="http://www.w3.org/2000/svg" xmlns:ns="http://docbook.org/ns/docbook" version="5.0" xml:lang="id" xml:id="setupBootloader">
- <info>
- <title xml:id="setupBootloader-ti1">Pilihan utama Bootloader</title>
- </info>
+
- <mediaobject>
-<!-- 2012-08-12 Copied this page, setupBootloader.xml, from setupBootloaderBeginner.xml and REMOVED the string "Beginner" everywhere, except in this sentence.
+ <info>
+ <!---->
+<!--Lebarhon 2015 07 04 Project for Mageia 5. The UEFI and BIOS systems are so different I think it is better to split the page-->
+<title xml:id="setupBootloader-ti1">Pilihan utama Bootloader</title>
+ </info>
- 2013-3-30 Removed refernce to bootloader expert page and suggest using grub2 where other grub2 systems exist-->
-<imageobject> <imagedata revision="1" align="center"
-fileref="dx2-setupBootloader.png" xml:id="setupBootloader-im1"
-format="PNG"/> </imageobject></mediaobject>
+ <mediaobject>
+<imageobject condition="classical"> <imagedata xml:id="setupBootloader-im1"
+format="PNG" fileref="dx2-setupBootloader.png" align="center" revision="1"/>
+</imageobject> <imageobject condition="live"> <imagedata
+xml:id="setupBootloader-im1" format="PNG" align="center" revision="1"
+fileref="live-setupBootloader.png"/> </imageobject></mediaobject>
- <para><note>
- <para>Dengan sistem UEFI, antarmuka pengguna sangat berbeda karena Anda tidak bisa
-memilih boot loader (daftar tarik ulur pertama) karena hanya satu yang
-tersedia</para>
- </note></para>
+ <section>
+ <title>With a Bios system</title>
- <para xml:id="setupBootloader-pa1" revision="4">Jika Anda lebih suka pengaturan bootloader yang berbeda yang akan dipilih
+ <para xml:id="setupBootloader-pa1" revision="4">Jika Anda lebih suka pengaturan bootloader yang berbeda yang akan dipilih
secara otomatis oleh installer, Anda bisa mengubahnya di sini.</para>
- <para xml:id="setupBootloader-pa2" revision="4">Anda mungkin sudah memiliki sistem operasi lain pada komputer, yang mana
+ <para xml:id="setupBootloader-pa2" revision="4">Anda mungkin sudah memiliki sistem operasi lain pada komputer, yang mana
Anda harus memilih untuk menambahkan Mageia ke bootloader yang sudah ada,
atau membiarkan Mageia membuatnya.</para>
- <tip>
- <para revision="2" xml:id="setupBootloader-pa3">Menu grafis Mageia sangat cantik :)</para>
- </tip>
+ <tip>
+ <para>Menu grafis Mageia sangat cantik :</para>
+ </tip>
- <section xml:id="usingMageiaBootloader">
- <info>
- <title xml:id="usingMageiaBootloader-ti2">Gunakan bootloader Mageia</title>
- </info>
+ <section xml:id="usingMageiaBootloader">
+ <info>
+ <title xml:id="usingMageiaBootloader-ti2">Gunakan bootloader Mageia</title>
+ </info>
- <para revision="3" xml:id="setupBootloader-pa4">Bawaannya, Mageia membuat bootloader GRUB (legacy) baru ke MBR (Master Boot
+ <para xml:id="setupBootloader-pa4" revision="3">Bawaannya, Mageia membuat bootloader GRUB (legacy) baru ke MBR (Master Boot
Record) dari harddisk pertama. Jika Anda sudah memiliki sistem operasi lain
yang terinstall, Mageia akan berusaha menambahkannya ke menu boot Mageia
baru.</para>
- <para revision="3">Mageia sekarang juga menawarkan GRUB2 sebagai bootloader pilihan sebagai
+ <para revision="3">Mageia sekarang juga menawarkan GRUB2 sebagai bootloader pilihan sebagai
tambahan GRUB legacy dan Lilo.</para>
- <warning>
- <para revision="3" xml:id="setupBootloader-pa6">Sistem Linux yang menggunakan bootloader GRUB2 tidak didukung oleh GRUB
+ <warning>
+ <para xml:id="setupBootloader-pa6" revision="3">Sistem Linux yang menggunakan bootloader GRUB2 tidak didukung oleh GRUB
(legacy) dan tidak akan dikenali jika bootloader GRUB bawaan digunakan.</para>
- <para revision="3">Solusi terbaik adalah menggunakan bootloader GRUB2 yang tersedia di halaman
+ <para revision="3">Solusi terbaik adalah menggunakan bootloader GRUB2 yang tersedia di halaman
Ringkasan selama instalasi.</para>
- </warning>
- </section>
+ </warning>
+ </section>
- <section xml:id="usingExistingBootloader">
- <info>
- <title revision="2" xml:id="usingExistingBootloader-ti4">Gunakan bootloader yang ada</title>
- </info>
+ <section xml:id="usingExistingBootloader">
+ <info>
+ <title xml:id="usingExistingBootloader-ti4" revision="2">Gunakan bootloader yang ada</title>
+ </info>
- <para revision="3" xml:id="setupBootloader-pa46">Jika Anda memutuskan untuk menggunakan bootloader yang sudah ada maka Anda
+ <para xml:id="setupBootloader-pa46" revision="3">Jika Anda memutuskan untuk menggunakan bootloader yang sudah ada maka Anda
harus BERHENTI di halaman ringkasan, lalu klik tombol
<guibutton>Konfigurasi</guibutton> Bootloader, yang memungkinkan Anda
mengubah lokasi instalasi bootloader.</para>
- <para revision="1" xml:id="setupBootloader-pa47">Jangan memilih perangkat seperti "sda", atau Anda akan menghapus MBR yang
+ <para xml:id="setupBootloader-pa47" revision="1">Jangan memilih perangkat seperti "sda", atau Anda akan menghapus MBR yang
sudah ada. Anda harus memilih partisi root yang Anda pilih di bagian
pemartisian sebelumnya, misalnya sda7.</para>
- <para xml:id="setupBootloader-pa48" revision="1">Supaya jelas, sda adalah perangkat, sda7 adalah partisi pada perangkat
+ <para xml:id="setupBootloader-pa48" revision="1">Supaya jelas, sda adalah perangkat, sda7 adalah partisi pada perangkat
tersebut.</para>
- <tip>
- <para revision="1" xml:id="setupBootloader-pa48a">Jalankan tty2 dengan Ctrl+Alt+F2 lalu ketik <literal>df</literal> untuk
+ <tip>
+ <para revision="1" xml:id="setupBootloader-pa48a">Jalankan tty2 dengan Ctrl+Alt+F2 lalu ketik <literal>df</literal> untuk
memeriksa di mana partisi <literal>/</literal> (root) berada. Ctrl+Alt+F7
akan membawa Anda kembali ke layar installer.</para>
- </tip>
+ </tip>
- <para revision="2" xml:id="setupBootloader-pa49">Prosedur yang sebenarnya untuk menambahkan Mageia ke bootloader yang sudah
+ <para xml:id="setupBootloader-pa49" revision="2">Prosedur yang sebenarnya untuk menambahkan Mageia ke bootloader yang sudah
ada diluar ruang lingkup bantuan ini, tapi dalam kebanyakan kasus akan harus
menjalankan program intalasi bootloader yang sesuai yang akan mendeteksi dan
menambahkan secara otomatis. Lihat pada dokumentasi sistem operasi.</para>
- </section>
+ </section>
- <section xml:id="advancedOptionBootloader">
- <info>
- <title revision="2" xml:id="advancedOptionBootloader-ti5">Pilihan lanjutan bootloader</title>
- </info>
+ <section xml:id="advancedOptionBootloader">
+ <info>
+ <title xml:id="advancedOptionBootloader-ti5" revision="2">Pilihan lanjutan bootloader</title>
+ </info>
- <para revision="3" xml:id="setupBootloader-pa52">Jika Anda memiliki ruang disk terbatas untuk partisi <literal>/</literal>
+ <para xml:id="setupBootloader-pa52" revision="3">Jika Anda memiliki ruang disk terbatas untuk partisi <literal>/</literal>
yang berisi <literal>/tmp</literal>, klik pada
<guibutton>Lanjutan</guibutton> lalu centang kotak <guilabel>Bersihkan /tmp
setiap komputer dijalankan ulang</guilabel>. Ini akan membantu menjaga ruang
kosong.</para>
+ </section>
+ </section>
+
+ <section>
+ <title>With an UEFI system</title>
+
+ <para>With an UEFI system, the user interface is slightly different as you cannot
+choose the boot loader since only Grub2-efi is available. </para>
+
+ <mediaobject>
+<imageobject condition="classical"> <imagedata
+fileref="dx2-setupBootloader2.png"/> </imageobject> <imageobject
+condition="live"> <imagedata fileref="live-setupBootloader2.png"/>
+</imageobject></mediaobject>
+
+ <para>If Mageia is the first system installed on your computer, the installer
+created an ESP (EFI System Partition) to receive the bootloader
+(Grub2-efi). If there was already UEFI operating systems previously
+installed on your computer (Windows 8 for example), the Mageia installer
+detected the existing ESP created by Windows and added grub2-efi. Although
+it is possible to have several ESPs, only one is advised and enough whatever
+the number of operating systems you have.</para>
+
+ <para>Don't modify the "Boot Device" unless really knowing what you do.</para>
</section>
</section> \ No newline at end of file